Review Film "Taare Zameen Par" mengenal disleksia melalui film

Februari 12, 2018


Lemari tempat besemayam para jilbab saya bongkar habis habisan, garuk garuk kepala sambil memutar kembali memori di otak, untuk menemukan jawaban dimana hilang nya salah satu jilbab kesayangan. Lemah terduduk di tumpukan jilbab dengan mata menerawang karena usaha saya belum membuahkan hasil. Akhhhhh menggerutu didalam hati “ Jaka Tarub mana yang tega mengambil jilbab saya?? Bukan apa apa kalau ga ada jilbab itu gimana saya mau pulang ke khayangan?”.😜😜

Belum puas ngubek ngubek lemari, saya beralih ngubek ngubek FB, mencari status teman yang mungkin saja  membuat sayembara menemukan jilbab saya dijalan. Terusss saya scroll kebawah kursor di Hape. Hasil pencarian juga nihil. Eh tetapi saya menemukan flyer film bollywood dengan judul “ Taare Zameen Par” di status salah satu guru parenting.

Yooklah kita tonton karena dari dulu juga ngefansnya sama film bollywood, saya cari film nya via youtube.

Film ini mengisahkan tentang seorang anak Sekolah Dasar bernama Ishaan Nandkishore Awasthi berumur 9 tahun yang menderita  kelainan Disleksia. Disleksia adalah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.

Dengan kondisi nya itu Ishaan selalu dianggap bodoh bahkan idiot oleh guru-guru disekokahnya dan menjadi bahan tertawaan teman-teman disekolahnya. Orang tua nya pun tidak mengerti akan kelainan Ishaan ini, mereka selalu membandingkan Ishaan dengan abangnya Yohan yang selalu menjadi bintang kelas.

Orangtua Ishaan merasa putus asa karena diumur nya yang sekarang masih belum bisa baca dan tulis. Merekapun mengirim nya ke boarding school. Walaupun Ishaan tidak mau dan menganggap orangtua nya telah sengaja memisahkannya jauh dari keluarga.

Disekolahnya yang baru, setali tiga uang dengan sekolah lama nya, Ishaan tetap menjadi sasaran kemarahan guru-gurunya karena tidak ada peningkatan disetiap mata pelajaran. Ishaan pun stress dan mulai menjadi pendiam.

Sampai disuatu ketika, ada seorang guru seni bernama Ram Shankar Nikhumb, berbeda dengan guru-guru killer lain saat mengajar, Ram lebih enjoy cara mengajarnya, mengajak para murid bernyayi, menari, juga belajar di luar ruang kelas. Ram memperhatikan seorang anak  yang menarik perhatiannya karena pemurung dan tidak semangat belajar, anak itu tidak lain adalah Ishaan.

Ram pun mencari tahu tentang Ishaan dari beberapa guru juga teman sebangku Ishaan, dan juga mengamati buku tulis Ishaan. Dari berbagai sumber itulah Ram mengetahui bahwa Ishaan mempunyai kelainan disleksia.

Untuk menumbuhkan semangat belajar Ishaan, Ram bercerita tentang orang-orang hebat yang melukis sejarah dunia yang juga menderita disleksia seperti Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Walt Disney, Pablo Picasso, Neil Diamond, Agatha Christie, dan aktor Bollywood Abishek Bachan.

Ram : “ Kenapa aku menceritakan ini kepada kalian?" . orang-orang seperti ini adalah permata yang berhasil mengubah dunia. "Mereka melihat dunia dengan cara berbeda. Pemikiran mereka unik dan tidak ada yang mengerti. Mereka pun melawan. Sekarang mereka muncul sebagai pemenang dan dunia dibuat terkejut”.

Diakhir kelas Ram menahan Ishaan untuk berbicara kepada nya. Ram berkata bahwa diri nya dulu juga pengidap disleksia. Takajuik lah si Ishaan sekaligus senang bahwa bukan diri nya seorang saja yang punya kelainan dialeksia.

Ram pun mengajarkan Ishaan baca dan tulis dengan metode khusus bagi penderita disleksia. Bukan cuma itu Ram melihat bakat yang bersinar dari Ishaan yaitu melukis. Dengan kesabaran dan kasih sayang akhirnya Ram berhasil mengajarkan Ishaan baca dan tulis. Beliau juga mengadakan lomba melukis disekolah yang diikuti oleh para guru dan murid, ini bertujuan agar sekolah melihat bakat Ishaan yang luar biasa dan tidak lagi meremehkan nya. Ishaan pun memenangkan lomba melukis dan hasil karya nya dijadikan buku sampul tahuan sekolah.

Film ini saya anjurkan sekali untuk ditonton bersama keluarga, ini adalah film bollywood yang tidak ada selipan pornografi nya jadi aman ditonton oleh anak-anak dibawah umur. Bisa dikatagorikan sebagai film pendidikan.Film yang dibintangi dan disutradarai oleh Amir khan ini sangat menyentuh dan bisa menjadi bahan ajar tentang apa itu disleksia dan bagaimana cara menghadapinya.

Yuuk kita lihat review film lain nya di blog mbk Ely. Selamat nonton bersama keluarga 😍😘





You Might Also Like

0 komentar